SOLO, KOMPAS.com — Manajer
Persis Solo versi PT Liga Indonesia, Totok Supriyanto, akhirnya angkat
bicara terkait kematian pesepak bola asal Paraguay, Diego Mendieta (32).
Totok mengatakan, Persis sudah memberikan seluruh hak milik almarhum
Diego Mendieta yang belum terbayarkan melalui rekening pribadi istri
mendiang Diego Mendieta.
Ditemui saat melayat di rumah duka Tiog
Ting, Solo, Jawa Tengah, Totok juga menunjukkan bukti transfer sejumlah
Rp 131 juta. "Sudah kami realisasikan semua dan kami transfer ke
rekening pribadi istri mendiang yang ada di Paraguay sebesar Rp 131
juta. Dengan rincian 4 bulan gaji Rp 21 juta x 4 bulan, kekurangan dan
DP kontrak Diego senilai Rp 47 juta dan Rp 50 juta untuk kepulangan ke
Paraguay," kata Totok Supriyanto.Totok mengaku kondisi klubnya memang serba krisis dan kekurangan dana. Meskipun pihak manajemen menyesalkan peristiwa ini, ia menolak menerangkan secara detail kenapa krisis tersebut terjadi. Menurut dia, selain Diego masih ada beberapa pemain yang juga belum dibayar gajinya.
Ia mengaku, kematian Diego menjadi pelajaran penting dan akan lebih berhati-hati dalam mengelola Persis Solo. "Pihak manajemen memang dalam kondisi kekurangan dana sehingga terjadi keterlambatan pembayaran gaji pemain, tidak hanya Diego tetapi juga beberapa pemain juga belum dibayar," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Diego Mendieta meninggal
dunia karena sakit dalam usia 32 tahun di Rumah Sakit Dr Moewardi, Solo,
Selasa (4/12/2012) dini hari, setelah dirawat beberapa hari. Diego
dilaporkan mengalami masalah kesehatan sejak November lalu dan menjalani
perawatan di sejumlah rumah sakit.
Ia pertama kali dirawat di RSI Yarsis Solo. Saat itu, ia didiagnosis menderita tifus dan dirawat hingga sepekan. Empat hari setelah pulang, ia kembali masuk rumah sakit. Kali ini, ia dirawat di PKU Muhammadiyah Solo. Setelah lima hari, penyakit Diego tak teridentifikasi. Ia dirujuk ke Rumah Sakit Moewardi dan dirawat di sana hingga mengembuskan napas terakhir.
Ia pertama kali dirawat di RSI Yarsis Solo. Saat itu, ia didiagnosis menderita tifus dan dirawat hingga sepekan. Empat hari setelah pulang, ia kembali masuk rumah sakit. Kali ini, ia dirawat di PKU Muhammadiyah Solo. Setelah lima hari, penyakit Diego tak teridentifikasi. Ia dirujuk ke Rumah Sakit Moewardi dan dirawat di sana hingga mengembuskan napas terakhir.
sumber : kompas.com
No comments:
Post a Comment