{content:
Menurut sebuah sumber pemerintah, pemerintah Jepang tampaknya akan memilih tanggal 30 April 2019, sebagai tanggal turun takhta Kaisar Akihito. Kemudian pemerintahan kekaisaran akan dilanjutkan oleh Putra Mahkota Naruhito yang akan naik takhta pada tanggal 1 Mei.
Dewan kekaisaran akan mengadakan pertemuan pada tanggal 1 Desember untuk membahas tanggal resmi yang kemudian perlu disetujui oleh badan pemerintah Jepang. Beberapa pihak mengusulkan untuk menghindari bulan Maret dan April karena akan diadakan kampanye politik pada bulan tersebut. Tetapi sebagian pihak setuju untuk mengadakan upacara turun takhta pada tanggal 31 Maret dan kenaikan takhta pada tanggal 1 April, karena sesuai dengan kebudayaan Jepang mengenai kehidupan yang diawali dari 1 April.
Berdasarkan keputusan parlemen pada bulan Juni lalu, salah satu hukum memperbolehkan Kaisar Akihito untuk turun takhta dan mewariskan posisinya kepada anak laki-laki tertuanya yang berumur 57 tahun. Namun pemerintah harus memutuskan tanggal pencabutan takhta di bawah peraturan. Menurut sumber tersebut, kabinet Perdana Menteri Shinzo Abe diperkirakan akan menyetujui ajuan tersebut pada atau sekitar tanggal 5 Desember.
Abe mengatakan bahwa pemerintah Jepang ingin mengadakan rangkaian acara penyerahan takhta tanpa ada masalah. Sehingga diperlukan diskusi yang mendalam mengenai kapan upacara tersebut akan dilaksanakan.
Pertemuan dewan akan diselenggarakan pada tanggal 1 Desember dengan jumlah anggota sebanyak 10 orang termasuk Abe, diikuti oleh kepala kedua majelis parlemen, kepala pengadilan Mahkamah Agung, kepala Badan Rumah Tangga Kekaisaran dan dua anggota keluarga kekaisaran.
Namun Pangeran Akishino, putra bungsu Kaisar Akihito, yang merupakan salah satu anggota dewan, akan digantikan oleh Pangeran Hitachi, saudara kandung kaisar dan anggota dewan cadangan yang berusia 81 tahun, sesuai dengan Undang-undang Rumah Kekaisaran mengenai larangan partisipasi orang yang berkepentingan. Karena setelah pelepasan takhta pangeran Akishino akan menjadi koshi, atau orang yang akan mendapatkan takhta di urutan pertama setelah pangeran Naruhito.
Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan bahwa dia dan Kepala Rumah Tangga Kekaisaran Rumah Kekaisaran Shinichiro Yamamoto akan menjelaskan hasilnya segera setelah pertemuan dewan tersebut. Juru bicara pemerintah juga mengatakan bahwa nama zaman akan didiskusikan di acara pertemuan mendatang dengan mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi pada kehidupan masyarakat.
Dalam budaya Jepang sebuah era atau nama zaman digunakan untuk menghitung lama pemerintahan seorang kaisar. Pada masa kekaisaran Akihito digunakan kata Heisei yang memiliki arti mencapai kedamaian. Era Heisei dimulai pada tahun 1989 dan 2017 merupakan Tahun ke-29. Begitu masa takhta pangeran Naruhito berlangsung, era baru akan dimulai.
(featured image : Al Jazeera)
The post Pemerintah Jepang Akan Tinjau Ulang Tanggal Turun Takhta Kaisar Jepang appeared first on Japanese Station.
, title:Japanese Station, url:http://ift.tt/2mQRF6F, author:gaemgyee, feed_url: http://ift.tt/2eAa9n4, }
No comments:
Post a Comment