Palembang - Wafatnya Diego Mendieta merupakan tragedi bagi sepakbola Indonesia. Semua berduka, semua mendoakan, tak terkecuali Sriwijaya FC beserta para suporternya.
Sebelum pertandingan Inter Island Cup antara Sriwijaya versus PSPS Pekanbaru di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Jumat (07/12/2012) malam dalam, para pemain dan penonton mendoakan bagi mendiang Mendieta. Dalam
kesempatan yang sama, mereka juga mendoakan asisten pelatih Sriwijaya, Setyo Cipta. Setyo meninggal dunia sehabis bermain futsal dan sempat dirawat di RS Pusri.
"Sekarang kami mengheningkan cipta untuk almarhum Setyo Cipto (eks pelatih SFC) dan almarhum Diego Mendieta," kata Ketua Singa Mania Dedi Pranata.
Mendieta meninggal dunia dalam usia 32 tahun pada hari Senin (3/12) malam pukul 23.30 WIB di RS Dr Muwardi setelah beberapa hari dirawat karena mengalami masalah kesehatan.
Sebelum menghembuskan napas terakhir, Mendieta sempat dirawat di dua rumah sakit lain dan kontrakannya, namun tak punya biaya yang cukup untuk pengobatan.
Kesulitan ekonomi yang membelit Mendieta itu tak lain karena gaji selama empat bulan serta uang muka kontrak yang menjadi haknya belum dibayarkan. Karena itu pula, ia terpaksa menunggak pembayaran sewa kos. Mendieta juga sempat merasa malu untuk kembali ke Paraguay karena menilai dirinya belum menghasilkan banyak materi.
Manajemen Persis Solo sendiri akhirnya melunasi gaji serta sisa kontrak Mendieta pada hari Rabu (5/12) atau justru setelah Mendieta meninggal. Uang total sebesar Rp 131 juta itu ditransfer kepada pihak keluarga almarhum di Paraguay.
Kasus ini sendiri juga tak luput dari perhatian asosiasi pemain profesional internasional atau FIFPro. Mereka juga berencana melaporkan kasus ini ke FIFA.
sumber : detiksport.com
No comments:
Post a Comment