Pages

Aini : Ayahku membela ibu tiriku

Friday 30 November 2012

ibu kejamJakarta - Nurlena (26) mungkin bisa disebut salah satu ibu tiri terkejam jika terbukti menganiaya balita malang Aini (4) hingga tewas. Namun, menurut ayah Aini, istri keduanya tersebut adalah pribadi penyayang terhadap dua anak tirinya.
Nahnu Adi Saputra, ayah Aini, mengaku luka-luka lebam di tubuh Aini akibat pertengkaran dengan kakaknya. Ia menikahi Nurlena karena sangat menyayangi anaknya sehingga ia sanksi terhadap tuduhan mantan istrinya Eka Agus Dina yang menduga Nurlena menganiaya Aini.
"Setelah menikah, karena dia (Nurlena) juga melihat anak dua terlantar, tujuannya karena dia ingin mengurus anak saya. Akhirnya kami kontrak di Pondok Cabe dari pertengahan tahun 2011, lalu kami hidup berempat. Istri saya setahu saya mengurus anak-anak dengan baik, bahkan melebihi mantan istri," kata Nahnu saat ditemui detikcom di sebuah warnet di Jalan Ciputat Raya, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (29/11/2012) malam.
Nahnu mengisahkan dirinya bercerai dengan Eka Agus Diana pada Maret 2012 meninggalkan Aini dan kakaknya di rumah sendirian. Nahnu menambahkan sebelumnya Eka tidak pernah mempedulikan kedua anaknya.
"Dia (Eka Agus Diana) meninggalkan anak-anak tanggal 24 Maret 2012 sore. Anak-anak menangis ditinggal mamanya, waktu itu saya sedang tugas di Bogor, saya dikabari, lalu saya bawa. Dia tidak memikirkan anaknya, menengok saja tidak apalagi memberikan jajanan," ujar Nahnu.
Nahnu lalu merawat sendirian kedua anaknya selama 8 bulan hingga bertemu dengan Nurlena. Ternyata kisah cinta Nahnu dengan Nurlena tidak disetujui oleh orang tua Nurlena.
"Akhirnya tinggal bersama anak-anak sekitar 8 bulan mengurus mereka. Begitu saya bertemu Nurlena, tidak disetujui sama orangtuanya, tapi karena dia terlanjur sayang sama saya dan anak-anak dia kabur," ujar pemilik warnet ini.
Nahnu sempat meminta bantuan materi kepada Nurlena, hal inilah yang membuat keduanya menikah dengan pertimbangan menghindari zinah. Nurlena mengaku nekat menikahi Nahnu bukan karena materi yang diberikan melainkan Aini dan kakaknya yang tampak kurang terurus.
"Tujuannya karena dia ingin mengurus anak saya, dan dari pertengahan 2011 kami hidup berempat. Istri saya mengurusi dengan baik, bahkan melebihi mantan istri saya," papar Nahnu.
Nahnu menilai metode mendidik anak dari Nurlena memang agak tegas karena Aini dan kakaknya dikenal nakal dan susah diatur. Namun ketegasan tersebut hanya sampai pada batas menjewer dan mengomel, tidak sampai pada kekerasan fisik fatal.
"Secara gizi, makan, dan mandi bersih sangat diperhatikan, dan mereka (Aini dan kakaknya) tidak menunjukkan kebandelan. Bahkan mereka hampir lupa sama ibu kandungnya sendiri," imbuh Nahnu.
Namun, kebahagian keluarga kecil ini terganggu oleh orangtua Nurlena yang mendatangi Nahnu dan membawa paksa Nurlena kembali ke rumah orangtuanya. Selama 3 bulan, Nahnu dan Nurlena dipisahkan oleh orangtua Nurlena karena tidak pernah menyetujui pernikahan mereka.
"Nurlena kabur setelah 3 bulan, saya diberitahu keberaadaan dia lewat facebook. Saya temui, kita tanggung resiko bedua. Saya dengan Nurlena lalu pindah ke Bogor dan anak-anak saya titipkan ke kakak saya selama 2 bulan," ucap Nahnu.
Setelah 2 bulan, Nahnu mendapat kabar dari kakaknya yang tidak sanggup merawat Aini dan kakak perempuannya. Nurlena yang prihatin dengan kabar tersebut memaksa Nahnu untuk bersama menjemput kedua anaknya.
"Kakak saya mengeluh anak saya bandel. Saya jemput mereka dan sempat tidur di warnet sampai dapat kontrakan di Bintaro. Selesai semua, Nurlena saya jemput dari Bogor ke Bintaro," papar Nahnu.
Saat membawa Nurlena ke Bintaro, Ia kaget melihat prilaku Aini dan kakaknya yang berbeda dengan terakhir ia bertemu. Nurlena lalu berusaha mengembalikan prilaku Aini dan kakaknya agar tidak sering saling bertengkar.
"Nurlena saat itu sudah hamil, dia kaget kok ternyata anak-anak saya beda setelah dari kakak saya, kok jadi brutal. Padahal dulu menurut dia asyik-asyik saja anak saya," papar Nahnu.
Nahnu kembali teringat cara Nurlena merawat dan mendidik Aini dan kakaknya, ia menyayangkan tuduhan yang dilayangkan mantan istrinya terhadap Nurlena yang disebut telah melakukan penganiayaan hingga Aini meninggal. "Makanan, vitamin, nggak kurang. Saya acungin jempol, melayani saya juga baik, dia baik sama saya dan anak saya," tutup Nahnu.
Sebelumnya, polisi menyebutkan penganiayaan terhadap Aini terungkap berkat laporan ibu kandung bocah itu, Agus Diana. Saat itu Agus Diana menjenguk Aini di RS Fatmawati. Sebelumnya Nurlena memang membawa bocah itu pada 25 November lalu. Agus Diana yang melihat luka-luka di tubuh Aini merasa curiga dan melaporkan dugaan penganiayaan ke Polres Jakarta Selatan.

sumber : detik.com



Subscribe your email address now to get the latest articles from us

No comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2015. INFO-INFO.
Design by Herdiansyah Hamzah - Distributed By Blogger Templates
Creative Commons License